Mengayun sepeda
#komunitasonedayonepost
#odop_6
Seorang kake yang tinggal hanya dengan istri nya hidup berdua di rumah yang sederhana dengan berpenghasilan yang cukup untuk makan 3 kali sehari dan modal dagang nya kembali, si kake parman sangat bersyukur dengan pendpatanya yang di dapat dari kerja keras nya yang di cari dari siang hari hingga sore hari, di daerah nya yang sejuk kesana kemari pegunungan maka dia menjual jagung rebus, yang jagunya di ambil dari perkebunan jagung di daerah nya kakek parman tetapi bukan milik pa parman melainkan milik suharto pemilik kebun jagung itu.
Setiap harinya setiap pagi kakek parman mengambil jagung yang sudah di petik oleh perkerja di ladang suharto di kebun, lalu parman pun pulang memberikan jagung nya kepada sang istri untuk di rebus, parman dan istrinya pun membersihkan jagunya lalu di rebus oleh sang istri, jagung yang sudah matang pun parman segera mempersiapkan jualnya dengan mangayun sepeda keliling desa kakek parman,
( sambil teriak teriak, dengan suara lantang ) “ jagung jagung rebunya bu pa” .
Banyak orang yang memberhentikan kakek parman, parman dengan sabar nya dalam mencari rizki untuk kebutuhan sehari-harinya, parman meminta kepada tuhan hanya agar diberikan kesehatan setiap harinya agar bisa berjualan terus.
Suara adzan ashar pun berkumandang menandakan hari sudah mulai sore, kakek parman pun mencari mesjid untuk sholat ashar sebelum pulang kerumah, kakek parman yang selalu tidak tinggal beribadahnya, setelah selesai solat pun kakek parman kembali mengayun sepeda nya dengan membawa kerinjang kosong yang tadi siang kakek parman membawa jagung nya yang cukup banyak, jagung yang ia bawa hari ini habis terjual.
Parman pun tiba di rumah di sambut sang istri yang sudah memasakan masakan kesukaan kakek parman pasangan yang romantis yang hidup hingga sudah lansia, kakek parman segera membereskan daganya dan pergi ke kamar mandi setelah itu kakek parman duduk ber dua dengan sang istri untuk melaksanakan makan yang di masak oleh sang istri, Parman sekeluarga sangat bersyukur atas apa yang dia dapat dan selalu sabar atas kejadian apapun yang menimpa dirinya.
itulah kegiatan sang lansia yang ber dua, yang tak pernah mengenal lelah.
Lulu mardhiyah
Comments
Post a Comment