hujan
#onedayonepos
#odop_6
Mengawali pagi hari dengan meminum secangkir kopi dengan cuaca yang dingin pas banget kan minum nya coffe, di cuaca seperti ini yang paling malas untuk beraktifitas rasanya ingin selalu di balik selimut haa. Tetapi kita harus beraktifitas di pagi hari harus bekerja, sekarang sudah bulan nya memasuki musim hujan, perpindahan dari musim kemarau ke musim hujan, memang cukup malas untuk beraktifitas.
Pukul sudah menjukan 07.00 tetapi langit tetap tidak menjukan terang nya karena tertup oleh awan mendung, rintik hujan yang turun bersamaan air sungai pun menjadi mengikuti deras nya air dan sedangkan di situ banyak sekali ibu-ibu dan anak-anak kecil pada mandi dan ibu-ibu pada mencuci baju sudah tradisi di desa itu dari dulu mencuci baju memang di sungai itu, karena sungai nya yang jernih bersih bebas dari sampah, karena kerajinan orang-orang di desa itu yang selalu membersihkan lingkungan mereka.
Hujan pun perlahan berhenti tetapi masih ada rintik hujan kecil yang turun bersamaan ibu anak pum berlarin agar cepat sampai rumah, akhirnya orang-orang pun sampai di rumah masing-masing karena dari sungai ke rumah jarak nya tidak jauh semuanya mengunci diri di dalam rumah seakan aktivitas di luar pun tidak ada, paling hanya pa satpam atau kata orang kampung mah hansip keliling keadaan desa takut ada pencuri kalau pencuri hati sih tidak papa haha.
Hari pun semakin sore langit pun sudah mulai terang dan di ujung sana terlihat sebuah pelangi yang mencul ketika sehabis hujan turun, sangat indah pelanginya semua oranh di desa itu keluar untuk menyaksikan pelangi tidak lama kemudian pelangi perlahan mengilang karna sudah lama beberapa menit muncul, warga pun masuk kembali kedalam rumah masing-masing. Dan ada pula sebagian orang-orang duduk di depan teras, anak-anak pada bermain.
•Hari pun semakin gelap praturan di desa tersebut ketika adzan maghrib berkumandanh tidak boleh ada satupun untuk keluar ruma, katanya mitos dari warga di desa itu ada sandekala, ada yang menanyakan.
Siti “ apa itu sandekala bu”.
Waga :” hantun th “ ( bu eris berkata)
Jadi warga pun percaya dang mitos itu, menjadin orang-orang pum menaatinperaturan di desa itu.
Luli mardhiyah
Comments
Post a Comment