OPINI POLITIK/SEJARAH
#onedayonepost
#odopbatch-6
#nonfiksi
#opinipolitik/sejarah
Belakang ini mulai terungkap berbagai skandal korupsi,
seperti di daerah tindak pidana korupsi polres subang salah satunya dugaan
korupsi ADD/ DD Desa Compreng kecamatan Compreng Kabupaten Subang Jawa Barat. Juga
anak zaman sekarang atau sering di sebut anak melenial sepertinya kurang
memiliki nilai-nilai moralitas dalam keteladan dalam berbagai aktivitas politik
di indonesia ini ya walaupun ada beberapa saja tetapi tidak semuanya.
Tidak seperti generasi zaman dulu di anggap sebagai era
emas pemuda indonesia. Betapa pemuda pada saat itu memepunyai kecendrungan
sikap skeptis dan empatik terhadap keadaan sosial pada waktu itu, tersebut
dapat dibuktikan dengan lahirnya sumpah pemuda. Pemuda masa dulu sangat lah
antusias dan tidak apatis terhadap peristiwa politik, sangat dirasakan
perjuangan senjata dan diplomasi padata tahun 1940 pada saat itu.
Bedanya bagi anak zaman sekarangg nampak nya sangatlah
asing di telinga baginy hanya segelitir anak-anak zaman sekarang saja yang yang
mau mengkaji dan memperluas wawasan dan pengetahuan, memang tidak mudah untuk
mengubah pola pikir mindset anak muda sekarang terhadap politik.
Kalia tahu ? Pramoedya Ananta Toer memang pasti di anak
zaman sekarang kurang banyak tau tentang salah satu tokoh ini, kalian juga ngga
bakal tau jika guru bahasa indonesia kalain tidak sering menyebut nama dia, dia
adalah salah satu pengarang produktif dalam sejarah sastra indonesia Pramoedya
juga telah menghasilkan lebih dari 50 karya dan 41 lebih di terjemahkan ke
dalam bahasa.
Dan sangat mirisnya mengapa generasi muda zaman sekarang
sangat kurang menyukai tentang politik, dia lebih menyukai dan mengidolakan
orang orang yang hits di era sekarang ketimbang mengidolakan seorang soekarno
yang mahir menyampaikan orasi-orasi politik di depan muka umum. Dan anak muda
sekarang pun lebih menyukai styl-styl ala korea atau budaya-budaya barat.
Seharusnya opini politik di luruskan dan di diskusikan
kembali oleh generasi muda milenial, jika bukan kalian generasi muda mau siapa
lagi.
Comments
Post a Comment