Desa Misterius
(PART 1)
#onedayonepost
#odop_6
Di penghujung kota terdapat sebuah desa yang di huni dalam satu rumah sampi tiga kepala keluarga, dan tidak lebih atau kurang hanya ada 20 rumah di desa itu dan 1 mesjid yang berdiri disitu konon katanya jika lebih atau kurang jumlah rumah itu warga desa di situ akan terkena penyakit yang sangat sulit untuk di sembuhkan. Jadi warga disitu sepakat untuk persetujuan kesepakatan bersama.
Dan yang mengeherankan lagi di sebuah mesjid itu tidak ada bedug atau kentongan yang di pukul sebelum solat, hanya kumandang adzan saja yang berkumandan, konon katanya jika ada sebuah bedug atau kentongan tersebut di pukul siluman buaya putih atau buaya-buaya akan datang ke darat.
Warga pun sangat risau dengan miris nya kampung ini yang terlalu banyak mitos yang beredar entah mitos ini benar atau tidak kata salah satu warga, karena sebelumnya belum pernah mencoba unuk sebuah pukulan bedug.
Sebuah desa yang belum ada listrik ini hanya memanfaatkan obor atau lilin, dan di desa penuh ke misteriusan ini pun sangat susah sinyal untuk dijangkau, kembali lagimuntuk kepala keluarga setiap ada yang menikah justru para orang tua nya tidak menyuruh anak-anaknya untuk membuat rumah yang berdampingan dengan orang tuanya, karena sudah kesepakatan bersama warga bahwa tidak membangun rumah lagi lebih dari 20 rumah 1 mesjid yang berdiri koko.
Sebuah desa yang sejuk alam nya yang
asri , tapi sayang nya banyak fenomena-fenomena misterius yang ada setiap malam nya, dan menjelang pagi ternak warga ada saja yang mati secara tiba-tiba tanpa ada jejak nya siapa yang membunuh atau memang terkena hama. Tanda tanya ini selalu di obrolkan para warga bapa-bapa setiap habis sholat maghrib di mesjid, belum terungkap belum juga terpecahkan masalah ini.
Warga desa makmur ini pun masih pada kebingungan bagaimana cara nya agar masalah ini terpecahkan dan terungkap kenapa bisa menjadi seperti ini,dan para balita pun terkena gatal-gatal, para ibu-ibu pun langsung membawanya ke mesjid ada posko yang di sediakan oleh kepala desa makmur sendiri.
Tunggu kelanjutanya yah .......
(PART 1)
#onedayonepost
#odop_6
Di penghujung kota terdapat sebuah desa yang di huni dalam satu rumah sampi tiga kepala keluarga, dan tidak lebih atau kurang hanya ada 20 rumah di desa itu dan 1 mesjid yang berdiri disitu konon katanya jika lebih atau kurang jumlah rumah itu warga desa di situ akan terkena penyakit yang sangat sulit untuk di sembuhkan. Jadi warga disitu sepakat untuk persetujuan kesepakatan bersama.
Dan yang mengeherankan lagi di sebuah mesjid itu tidak ada bedug atau kentongan yang di pukul sebelum solat, hanya kumandang adzan saja yang berkumandan, konon katanya jika ada sebuah bedug atau kentongan tersebut di pukul siluman buaya putih atau buaya-buaya akan datang ke darat.
Warga pun sangat risau dengan miris nya kampung ini yang terlalu banyak mitos yang beredar entah mitos ini benar atau tidak kata salah satu warga, karena sebelumnya belum pernah mencoba unuk sebuah pukulan bedug.
Sebuah desa yang belum ada listrik ini hanya memanfaatkan obor atau lilin, dan di desa penuh ke misteriusan ini pun sangat susah sinyal untuk dijangkau, kembali lagimuntuk kepala keluarga setiap ada yang menikah justru para orang tua nya tidak menyuruh anak-anaknya untuk membuat rumah yang berdampingan dengan orang tuanya, karena sudah kesepakatan bersama warga bahwa tidak membangun rumah lagi lebih dari 20 rumah 1 mesjid yang berdiri koko.
Sebuah desa yang sejuk alam nya yang
asri , tapi sayang nya banyak fenomena-fenomena misterius yang ada setiap malam nya, dan menjelang pagi ternak warga ada saja yang mati secara tiba-tiba tanpa ada jejak nya siapa yang membunuh atau memang terkena hama. Tanda tanya ini selalu di obrolkan para warga bapa-bapa setiap habis sholat maghrib di mesjid, belum terungkap belum juga terpecahkan masalah ini.
Warga desa makmur ini pun masih pada kebingungan bagaimana cara nya agar masalah ini terpecahkan dan terungkap kenapa bisa menjadi seperti ini,dan para balita pun terkena gatal-gatal, para ibu-ibu pun langsung membawanya ke mesjid ada posko yang di sediakan oleh kepala desa makmur sendiri.
Tunggu kelanjutanya yah .......
Comments
Post a Comment